Paradoks Investasi Akomodasi Pariwisata di Babel

Paradoks adalah pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran. Paradoks adalah kata yang pas menggambarkan bagaimana investasi yang mengalir deras belum tentu berbuah pada penilaian output yang tinggi. Seperti halnya paradoks investasi infrastruktur di Provinsi Kepulauan Bangka Beliutung.

Investasi merupakan satu kata yang menggiurkan bagi telinga. Entah itu bagi pengusaha maupun pemerintah daerah, mendengar satu kata ini seolah mendapatkan gairah lebih dalam bermimpi. Investasi atau penanaman modal berupa finansial maupun tenaga kerja sangat diidam-idamkan dalam sebuah pembangunan. Dengan adanya investasi bisa dipastikan beberapa hambatan dapat diselesaikan, asalkan tepat guna. Investasi yang tidak berdasarkan ilmu dalam melihat potensi di masa depan, tentu saja seolah bergantung pada rumput liar. Tidak bisa diharapkan. Continue reading →

Kok Bisa Sih TPK Babel Kecil

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel didefinisikan sebagai perbandingan antara banyaknya malam kamar hotel yang terpakai dengan banyaknya malam kamar hotel yang tersedia. Statistik ini yang acap kali digunakan sebagai indicator keberhasilan pariwisata suatu daerah. Hal ini dikarenakan penghitungan TPK cukup “mudah” asalkan adanya kerja sama antara supplier data (pihak hotel) dan penghitung angka (Badan Pusat Statistik). Selama keduanya akur, maka sudah jaminan angka TPK ini dapat dirilis setiap bulannya.

Indikator pariwisata seperti halnya jumlah wisatawan sangat sulit diperoleh. Pertama definisi wisatawan cakupannya cukup luas. Menurut Suryadana (2013) seseorang bisa dikatakan wisatawan, jika dia melakukan perjalanan dengan mengunjungi tempat-tempat tertentu dengan tujuan berlibur, berbisnis, berolahraga, berobat, dan bahkan menuntut ilmu. Nah dari definisi ini saja sungguh sulit mencatat orang yang berpergian untuk tujuan olahraga dan berobat. Nampak mustahil jika BPS ataupun dinas pariwisata harus menuju ke rumah sakit mencata orang dari luar daerah yang berobat, atau ke tempat kebugaran mencatat wisatawan yang pergi berolahraga. Continue reading →

Euforia Berlebihan Memang Tidak Baik

Euforia adalah keadaan mental dan emosional yang membuat seseorang sangat bahagia, bersemangat, dan percaya diri. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan euforia sebagai  perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan. Perasaan bahagia yang intens ini lebih dari yang biasanya dirasakan dan terjadi karena ada yang pemicunya. Seperti halnya saat mendengar bahwa masyarakat diperkenankan untuk benar-benar melepas masker di daerah terbuka. Benar memang, Presiden Jokowi memutuskan untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan. Hal ini disampaikan beliau sepekan lalu dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek. Melihat performa ekonomi Indonesia yang mulai membaik setidaknya dalam beberapa triwulan terakhir merupakan salah satunya.

Ekonomi Indonesia benar-benar sudah membaik, bahkan meroket di angka prediksi optimis. Pola perekonomian Indoensia saat ini mirip periode akhir tahun 2019, dimana belum santer terdengar wabah Covid-19 ke nusantara. Pada awal Mei lalu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, Margo Yuwono menyebutkan bahwa secara y-on-y laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,01 persen. Angka ini tidak jauh dari prediksi Sri Mulyani dengan optimisme laju petumbuhan hingga 5,2 persen pada 14 April kemarin. Bolehkah kita say good bye pada pandemi ? Continue reading →

Gracias Mandalika

Ekonomi Indonesia sudah membaik, bahkan meroket di angka prediksi optimis. Seolah bangkit dari mati suri, pola prekonomian Indoensia saat ini mulai ke arah sebelum pandemi. Pada tanggal 9 Mei 2022, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, Margo Yuwono menyebutkan bahwa secara y-on-y laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,01 persen. Angka ini tidak jauh dari prediksi Sri Mulyani dengan optimisme laju petumbuhan hingga 5,2 persen pada 14 April kemarin. Benarkah kondisi ini indikasi kita sudah keluar dari masa pandemi ?, atau bisakah kita melambaikan tangan tanda perpisahan kepada virus Covid-19 dan masuk fase endemi ?

Optimis yakin bahwa Indonesia berada dalam fase endemi adalah keharusan. Merujuk pada angka pertumbuhan ekonomi secara y-on-y, laju pertumbuhan triwulan I 2022 layaknya performa pada tahun 2019 silam. Pada tahun tersebut pertumbuhan ekonomi triwulan I mencapai 5,06 pesen. Barulah pada 2020 dan 2021, ekonomi Indonesia terhempas oleh badai Covid-19. Tercatat masing-masing hanya tumbuh 2,97 persen di tahun 2020 dan di tahun berikutnya justru terkontraksi sedalam 0,70 persen. Continue reading →