Berdasarkan rilis Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Januri 2022, pada November 2022, impor Bangka Belitung (Babel) melesat drastis mengalami peningkatan 508,69 persen dibandingkan impor Oktober 2022. Apabila dibandingkan kondisi Oktober 2022, pertumbuhan impor Babel mengalami peningkatan hampir dua kali lipat, yang mana pertumbuhan sebelumnya hanya mencapai 265,86 persen. Bahkan, apabila dibandingkan November 2020, pertumbuhan impor Babel melejit hampir menyentuh angka 1.000 persen. Jauh berbeda dengan kondisi Oktober 2022 apabila dibandingkan dengan kondisi Oktober 2021, pertumbuhannya relatif kecil hanya mencapai 164,83 persen. Merunut perjalannya dari Januari hingga November 2022, pertumbuhan impor pada November 2022 mengalami peningkatan sebesar 109,37 persen. Impor Babel pada November 2022 tersebut memberikan kontribusi sebesar 62,53 persen terhadap peningkatan impor Januari hingga November 2022. Lantas fenomena apa sebenarnya dibalik melejitnya impor Babel tersebut? Apakah geliat impor tersebut akan berdampak buruk terhadap perekonomian babel?
Impor tidak selalu Berdampak Buruk Terhadap Perekonomian
Dengan adanya impor, memungkinkan suatu wilayah untuk untuk memperoleh bahan baku, barang dan jasa suatu produk yang jumlahnya terbatas atau tidak mampu dipenuhi dari produksi dalam negeri. Meskipun begitu, impor tidak berdampak buruk terhadap perekonomian. Adanya impor secara tidak langsung akan mendukung stabilitas keuangan Babel. Stabilitas keuangan dalam hal ini dinilai penting untuk mendukung penyelenggaraan sistem keuangan yang efektif dan efisien agar mampu bertahan terhadap kerentanan internal dan eksternal, sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian suatu wilayah.
Babel termasuk salah satu wilayah Indonesia yang turut melakukan aktivitas ekspor dan impor dari negara lain. Sejauh ini, kondisi neraca perdagangan Babel selalu mengalami surplus dengan nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan impor. Perkonomian surplus menunjukkan kelebihan pendapatan yang dapat menstabilkan keadaan perekonomian, mengurangi pengeluaran pemerintah serta dapat mencegah dan mengendalikan inflasi.
Impor Babel didominasi oleh Golongan Barang Mesin/Peralatan Listrik
Pada November 2022, impor Babel melesat drastis meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Bahkan peningkatan juga terjadi apabila dibandingkan kondisi November 2021 (year on year) dan kumulatif dari Januari hingga November 2021 (c to c). Impor Babel pada November 2022 sebesar US$23,67 juta (BPS, 2022). Jumlah impor Babel tersebut delapan kali lipat lebih besar dibandingkan Oktober 2022, yang hanya mencapai US$3,89 juta. Apabila dibandingkan kondisi November 2021, jumlah impor November 2022 hampir 11 kali lipat lebih besar, yang mana impor Babel pada November 2021 hanya mencapai US$2,16 juta. Di lain sisi, apabila dirunut perjalanannya dari Januari 2022, jumlah impor Babel pada Januari hingga November 2022 mencapai US$68,63 juta. Jumlah impor tersebut hampir 2 kali lipat lebih besar dibandingkan kondisi 2021 yang hanya mencapai US$32,78 juta.
Secara keseluruhan, terdapat lima komoditas utama yang berkontribusi terhadap melesatnya impor Babel kondisi Januari hingga November 2022. Komoditas tersebut adalah mesin/peralatan listrik, bahan bakar mineral, mesin-mesin/pesawat mekanik, pupuk serta karet dan barang dari karet. Apabila dirunut dari Januari 2022, komoditas golongan mesin/peralatan listrik memberikan kontribusi terbesar terhadap impor Babel. Capaian impor Babel dari golongan tersebut adalah sebesar US$49,86 juta yang meningkat 150,86 persen dibandingkan kondisi Januari hingga November 2021 (BPS, 2022). Di lain sisi, nilai impor Babel golongan mesin/peralatan listrik tersebut pada November 2022 yang mencapai US$19,13 juta juga meningkat drastis 38.681,98 persen dibandingkan bulan Oktober 2022. Tak tanggung-tanggung, Golongan mesin/peralatan listrik mendominasi 74,51 persen komoditas impor Babel pada Januari-November 2022. Lantas, komoditas apa dari golongan mesin/peralatan listrik yang berkontribusi besar terhadap impor Babel?
Komoditas Utama dibalik Besarnya Kontribusi Golongan Mesin/Peralatan Listrik
Peningkatan impor yang mencapai puluhan ribu persen pada November 2022 dibandingkan kondisi satu bulan sebelumnya, memberikan tanda tanya komoditas apa dibalik peningkatan impor tersebut. Komoditas utama yang memberikan kontribusi besar terhadap impor Babel tersebut tak lain adalah kabel serat optik (HS 8544) dengan jumlah impor mencapai mencapai 1518,21 ton dengan nilai impor US$10,28 juta. Jepang menjadi negara utama asal pengimpor komoditas tersebut dengan kontribusi sebesar 99,91 persen, sementara itu sisa barang impor lainnya diperoleh dari United Kingdom.
Mengapa Babel harus impor?
Besarnya kebutuhan akan kabel serat optik tidak bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri sendiri menuntut adanya impor komoditas tersebut dari negara lain. Industri kabel telekomunikasi lokal saat ini memang masih bergantung kepada impor untuk mendapatkan high density polythylene (HDPE) foam sebagai bahan baku pembuatan kabel serat optik. Meningkatnya permintaan jaringan pita lebar (broad-hand) dan koneksi mesin ke mesin (machine to machine) dari platform internet of things (loT) diyakini mendorong tingginya permintaan kabel serat optik. Kabel serat optik saat ini digunakan untuk modernisasi jaringan operator telekomunikasi yang sebagian digunakan untuk sambungan internet. Dalam upaya pemerataan akses listrik di seluruh wilayah Babel yang sebelumnya merupakan program yang dicanangkan Gubernur Erzaldi Rosman dalam prioritas pembangunan, dilakukan pembangunan interkoneksi Sumatera-Bangka melalui kabel bawah laut sepanjang 36 kilometer (km) yang terbentang dari Landing Point Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan menuju Landing Point Muntok, Kabupaten Bangka Barat. Hal ini menyebabkan besarnya kebutuhan akan kabel serat optik tersebut.
Sejatinya, impor bermanfaat bagi Babel untuk mencukupi kebutuhan komoditas yang tidak mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Disamping itu, adanya impor juga mendukung stabilitas keuangan Babel. Selagi neraca perdagangan masih menunjukkan kondisi surplus, adanya impor merupakan hal wajar yang menguntungkan bagi perekonomian Babel.(*)
Statistisi Ahli Muda
BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung