Euforia Berdamai Dengan COVID-19

Setelah 2 tahun berdampingan dengan COVID-19, akhirnya, saat ini masyarakat Babel sudah merasakan euforia tersendiri setelah 2 tahun lamanya berdamai dengan COVID-19. Tidak terasa, sudah 2 tahun aktivitas masyarakat di Babel berdampingan dengan COVID-19 yang dicirikan dengan ketatnya pembatasan berbagai macam aktivitas masyarakat saat itu. Sebelumnya pada 1 Juni 2020 telah diberlakukan new normal di Babel yang diiringi dengan penetapan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 10 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Pencegahan dan Pengendalian “Corona Virus Disease”. Selanjutnya, protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun seolah menjadi gaya hidup “baru” yang diterapkan untuk mengantisipasi penularan penyakit yang ditimbulkan oleh Virus COVID-19. Namun, bisa dibilang saat ini, masyarakat Babel sudah merasakan euforia “berdamai” dengan COVID-19. Mengapa demikian? Continue reading →

Euforia Berlebihan Memang Tidak Baik

Euforia adalah keadaan mental dan emosional yang membuat seseorang sangat bahagia, bersemangat, dan percaya diri. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan euforia sebagai  perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan. Perasaan bahagia yang intens ini lebih dari yang biasanya dirasakan dan terjadi karena ada yang pemicunya. Seperti halnya saat mendengar bahwa masyarakat diperkenankan untuk benar-benar melepas masker di daerah terbuka. Benar memang, Presiden Jokowi memutuskan untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan. Hal ini disampaikan beliau sepekan lalu dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek. Melihat performa ekonomi Indonesia yang mulai membaik setidaknya dalam beberapa triwulan terakhir merupakan salah satunya.

Ekonomi Indonesia benar-benar sudah membaik, bahkan meroket di angka prediksi optimis. Pola perekonomian Indoensia saat ini mirip periode akhir tahun 2019, dimana belum santer terdengar wabah Covid-19 ke nusantara. Pada awal Mei lalu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia, Margo Yuwono menyebutkan bahwa secara y-on-y laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,01 persen. Angka ini tidak jauh dari prediksi Sri Mulyani dengan optimisme laju petumbuhan hingga 5,2 persen pada 14 April kemarin. Bolehkah kita say good bye pada pandemi ? Continue reading →

Euforia Berlebihan Memang Tidak Baik

Euforia adalah keadaan mental dan emosional yang membuat seseorang sangat bahagia, bersemangat, dan percaya diri. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan euforia sebagai  perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan. Perasaan bahagia yang intens ini lebih dari yang biasanya dirasakan dan terjadi karena ada yang pemicunya. Seperti halnya saat mendengar bahwa masyarakat diperkenankan untuk benar-benar melepas masker di daerah terbuka. Benar memang, Presiden Jokowi memutuskan untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker di luar ruangan. Hal ini disampaikan beliau sepekan lalu dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek. Melihat performa ekonomi Indonesia yang mulai membaik setidaknya dalam beberapa triwulan terakhir merupakan salah satunya. Continue reading →

Budaya Main Hakim Sendiri di Indonesia

Beberapa bulan sebelumnya, media dihebohkan dengan aksi mahasiswa BEM SI di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI 11 April 2022 yang sempat menyita perhatian. Ade Armando saat itu hadir, tampil di tengah mendukung mahasiswa seperti seorang pahlawan. Namun naasnya, Ade Armando justru mengalami penganiayaan berat, yaitu babak belur seluruh badan dan ditelanjangi dengan hanya menyisakan “celana dalam.” Bukankah hal ini menunjukkan masih berlakunya budaya main hakim sendiri atau eigenrechting di tengah-tengah masyarakat? Lantas apakah penganiayaan yang berimplikasi dari budaya main hakim sendiri nyatanya masih rentan terjadi di Indonesia? Continue reading →