Kemandirian Data, Kekayaan Baru Bangsa

“Data ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil, bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah negara”. Begitulah mungkin kurang lebih apa yang dikatakan oleh Presiden Jokowi dalam acara pencanangan Sensus Penduduk 2020 setahun silam. Memang benar saja, secara gambaran kasar pada perencanaan Sensus Penduduk 2020 kemarin telah menelan biaya sekitar 4 Triliun Rupiah, atau sekitar 14 Ribu Rupiah per kepala. Secara gamblang dana tersebut sudah cukup “murah” dibandingkan alokasi biaya yang dikeluarkan pemerintah Australia pada gelaran Sensus Penduduk terakhirnya yang mencapai 1,4 juta rupiah per kepala. Namun demikian anggaran yang telah mencapai triliunan Rupiah tidaklah sedikit. Andai saja semua penduduk melek teknologi dan dapat mengupdate data mereka sendiri secara real time, tentu akan menarik sekali. Tapi semua tahu ini hanya sebuah harapan, entah beberapa dekade ke depan untuk melakukan pendataan mandiri tersebut. Terlebih pandemi Covid-19 telah mengalihkan arah pembangunan pemerintah Indonesia. Continue reading →