Belajar Menyeimbangkan Pengeluaran Dari Real Madrid di Saat Pandemi

Indonesia tidak bisa menghindar dari lubang resesi. Indonesia terkontraksi selama dua kuartal berturut-turut. Indonesia menyusul negara-negara Asia lainnya yang masuk ke dalam lubang resesi. Kontraksi Indonesia pada kuartal III 2020 ini sedalam 3,49 persen (yoy). Angka ini memang tidak sedalam kontraksi pada kuartal II 2020 kemarin yang mencapai 5,32 persen, namun sudah cukup untuk menyandung Indonesia masuk ke dalam lubang resesi. Sudah saatnya waspada tanpa harus panik, karena ini semua masih dapat dipahami. Continue reading →

Bergerak Bersama menjadi “Pahlawan”

Kisah perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sudah begitu sering kita dengar. Pertempuran yang melibatkan pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda pada 10 November 1945 merupakan peristiwa perang besar pertama setelah Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan. Para tokoh masyarakat seperti pelopor muda, Bung Tomo terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya. Pertempuran yang terjadi di Surabaya memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya para pejuang yang gugur pada hari itu menjadikan tanggal 10 November dikenang dengan Hari Pahlawan. Continue reading →

3

Data Kependudukan, Kunci Pembangunan

Presiden Republik Indonesia pernah mengutarakan bahwa data adalah jenis kekayaan baru. Pernyataan tersebut disampaikan pada pencanangan Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan di awal tahun ini. “Data adalah new oil. Bahkan lebih berharga dari minyak. Data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan negara,” kata Jokowi.

Data yang valid dan akurat sangat penting karena data merupakan dasar dari perencanaan pembangunan. Kebijakan pembangunan yang diambil sangat bergantung dengan data. Sumber dari perencanaan pembangunan di berbagai bidang ialah data kependudukan. Continue reading →

Data Penyokong Indonesia Maju

Setiap tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Statistik Nasional setiap tahunnya. Sejarah kegiatan Statistik di Indonesia bermula ketika pada tahun 1920 didirikan sebuah kantor statistik di Bogor oleh Direktur Pertanian dan Perdagangan (Director van Landbouw Nijverheid en Hendel). Pada tahun 1924, lembaga ini kemudian berganti nama menjadi Kantor Pusat Statistik (Centraal Kantoor voor de Statistik) dan dipindahkan ke Batavia (Jakarta). Setelah melewati proses sejarah yang panjang, sejak 1 Juni 1957, Kantor Pusat Statistik kemudian diubah menjadi Biro Pusat Statistik (BPS) dengan Keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957. Continue reading →